Tugas-2 Plus-Minus Menjadi Konsumen Yekti Anastiti

“Pentingnya Pengetahuan yang Baik

Untuk Menjadi Seorang Konsumen”

Sebutan konsumen adalah raja memang benar, karena sebagai produsen keinginan atau keluhan konsumen sangat perlu untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan kepuasan konsumen. Namun sebagai konsumen diperlukan pengetahuan cukup serta kejelian dalam memilih suatu produk. Dalam hal ini penulis akan memberikan contoh menjadi konsumen yang baik dalam membeli kain.  

Jika ingin membeli kain hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah :

1.Kesesuaian dalam memilih bahan yang akan digunakan dengan desain pakaian.

Kesesuaian yang dimaksud disini adalah jenis kain yang digunakan harus senada atau sesuai dengan desain, misalnya saja jika membuat gaun pengantin disamping,jika dianalisa menurut gambar. Jika dianalisa desain disamping menggunakan bahan utama kain brokade, satin dan kain batik untuk roknya. Maka jika ingin membuat gaun disamping perlu pengetahuan yang bak mengenai jenis-jenis kain brokade, satin dan batik, supaya dapat menghasilkan busana yang baik.

2. Ketepatan dalam memilih bahan dengan jenis kulit sipemakai.

Dalam  warna pakaian harus sesuai dengan warna sipemakai supaya bagus jika dipakai. Misalnya untukorang yang kulit pulih sebaiknya memilih warna-warna yang cerah supaya tidak terlihat pucat. Dan jika memiliki kulit gelap disarankan untuk tidak memilih warna gelap karena dapat membuat sipemakai terlihat kusam.

Ketepatan dalam memilih warna juga harus disesuaikan dengan kapan acara tersebut berlangsung. Misalnya jika ada acara pesta malam, maka disarankan untuk menggunakan warna-warna yang sedikit gelap supaya tidak terlihat norak. Sebaliknya jika acaranya berlangsung pagi atau siang hari maka disarankan untuk memilih warna-warna cerah. Hal ini pun juga berlaku dalam pemilihan warna untuk busana sehari-hari. Warna pakaian yang dikenakan dapat mempengaruhi psikologi sipemakai, warna-warna cerah dapat menambah semangat dalam beraktivitas. Sebaliknya warna-warna gelap dapat mengurangi semangat.

3. Kesesuaian memilih bahan dengan tempat.

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan antara lain adalah kesesuaian bahan dengan tempat, misalnya jika konsumeningin membuat pakaian kerja, maka konsumen diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai jenis atau kriteria bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan busana kerja. Seperti kain drill, nagata, dll. Bahan untuk busana pesta contonya kain sifon, tile, satin dll.

4. Pengetahuan yang cukup mengenai berbagai jenis kain.

Dan dari semua kriteria yang disebutkan diatas yang terpenting adalah konsumen perlu mengetahui berbagai macam jenis kain. Semakin banyak pengetahuan konsumen semakin baik, karena tidak menutup kemungkinan jika produsen atau penjual menipu konsumen dengan menunjukkan kain yang salah.

Disamping itu sebagai konsumen kita juga harus bisa bertanggungjawab. Adapun yang dimaksud dengan konsumen yang yang tidak hanya tahu dan mampu memperjuangkan haknya, tapi juga tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut ylki, kriteria menjadi konsumen yang bertanggungjawab antara lain:

  • Critical A wareness (Kesadaran Kritis)

Konsumen harus kritis dalam melihat keadaan. Waspada dan teliti terhadap harga dan kualitas barang dan jasa yang ditawarkan.

  • Active Involvement (Keterlibatan Aktif)

Konsumen harus bertindak dan terlibat aktif untuk menjamin adanya perlakuan yang adil. Selama konsumen masih pasif, selama itu pula konsumen akan ditindas.

  • Ecological Responsibility (Tanggungjawab Lingkungan)

Konsumen harus bertanggungjawab untuk memahami segala akibat dari pola konsumsinya bagi lingkungan. Harus mengetahui tanggungjawab pribadi dan sosialnya dalam memanfaatkan sumberdaya alam secara hemat dan efisien, serta melindungi bumi demi generasi mendatang.

  • Social Responsibility (Tangggungjawab Sosial)

Konsumen harus waspada dan bertanggungjawab terhadap segala akibat yang ditimbulkan oleh pola konsumsinya bagi orang lain, terutama kelompok nirdaya dan terabaikan.

  • Solidarity (Kesetiakawanan)

Konsumen memiliki tanggung jawab untuk menggalang solidaritas sesama konsumen, untuk mengembangkan kekuatan demi memperjuangkan dan melindungi kepentingan konsumen lainnya.

Dan berikut ini beberapa tips dalam membeli kain:

  1. Sebelum anda pergi ke toko membeli kain, ada baiknya anda membawa meteran gunanya adalah anda bisa mengukur sendiri kain yang anda butuhkan. Sehingga ketika si penjual berbohong anda tidak akan kena tipu.
  2. Belilah kain di toko yang sudah ternama dan terbukti kualitasnya. Jangan sekali-kali membeli kain di emperan pasar tradisional karena selain kualitas kainnya tidak terjaga juga ukurannya pun tidak sesuai dengan ukuran tubuh anda.
  3. Ukuran standar kain untuk tubuh orang Indonesia dewasa adalah 1,75 meter. Jika anda sudah dewasa jangan membeli ukuran di bawah 1,75 meter. Cek dulu setelah membeli karena biasanya kain yang dijual di pinggir jalan ukurannya adalah di bawah 1,75 meter.
  4.  Untuk beberapa kain ada yang memiliki kecenderungan mengkerut setelah dicuci, oleh kerena itu sebelum bertransaksi usahakan untuk menanyakan pada penjual apakah kain tersebut akan mengkerut. Karena untuk kain yang mengkerut ini, sebelum dijahit harus dicuci dahulu sehingga pelanggan tidak kecawa pada saat jahitan selesai kemudian dicuci dirumah dan pada saat dipakai ternyata ukurannya kekecilan
  5. Untuk model pakaian yang press body, usahakan jangan membeli kain yang terlalu licin, karena hasil jahitan tidak bisa maksimal, walaupun bagus tidaknya masih tergantung selera

dan berikut ini merupaka tips untuk menjadi konsumen yangcerdas:

1. Cari dan bandingkan informasi (harga, merek, spesifikasi produk, layanan purna jual).

2. Dapatkan saran dari pihak lain (teknis, cara pakai, pengalaman menggunakan merek tertentu dari orang lain).

3. Simpanlah bukti tertulis (kartu garansi, ke mana akan mengadu apabila terdapat masalah pada barang atau jasa yang dikonsumsi).

4. Kenali hak Anda dan lakukan langkah yang benar (apabila masalah tidak selesai, laporkan kepada lembaga konsumen atau pemerintah terkait).

5. Kontrol diri Anda saat membeli produk (buat daftar belanja).

6. Jangan ragu membeli produk lokal.

7. Biasakan membaca label produk. (yang berisi kandungan bahan, masa kadaluarsa, dan petunjuk penggunaan).

8. Beli dari sumber yang terpercaya (hindari rantai distribusi yang panjang atau dari perusahaan yang tidak dikenal)

9. Laporkan langsung setiap komplain yang ada.

10. Lindungi generasi mendatang (dengan membeli produk daur ulang, gunakan isi ulang, dsb).

namun selain berbelanja di toko, pasar-pasar tradisional juga bisa menjadi alternatif dalam berbelanja. Pasar-pasar tradisional kini mulai tergusur eksistensinya oleh pasar-pasar modern. Tempatnya yang kotor dan tidak higienis, barang-barang yang ditawarkan kalah bersaing dengan barang yang dijual oleh pasar modern, suasana yang kurang nyaman, dan lain sebagainya. Itulah kelemahan dari pasar-pasar tradisional. Walaupun begitu, masih banyak pasar tradisional yang terawat kondisinya dan juga banyak peminatnya.Seperti pada saat berbelanja di pasar modern, di pasar tradisional pun kita harus menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dalam membeli barang. Mungkin hampir sama dengan yang di pasar modern, cuma sedikit berbeda Oke, sekarang mari kita simak bersama sedikit tips dari saya, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membaginya kepada orang disekitar Sobat:

  • Berbelanja sesuai kebutuhan, bukan karena keinginan.
  • Sebelum berbelanja, sebaiknya membuat skala prioritas, yaitu mengurutkan atau membuat daftar barang-barang yang akan dibeli mulai dari yang terpenting sampai yang kurang penting. Skala ini juga bisa membantu Sobat dalam memprediksi berapa banyak uang yang akan dikeluarkan saat berbelanja. Dan bisa juga melatih kedisiplinan. Bolehlah membeli barang diluar skala yang dibuat, tapi jangan terlalu banyak! Semakin banyak barang diluar skala yang Sobat beli, semakin rendah sifat disiplin Sobat
  • Lihat kondisi fisik dan lingkungan sekitar dari pasar yang Sobat kunjungi. Jika pasar yang Sobat kunjungi  kondisi fisik dan lingkungan sekitarnya tidak layak, Saya anjurkan agar jangan berbelanja disana. Bisa saja barang yang Sobat beli telah  ‘terserang’ virus dan bakteri karena tidak higienisnya tempat berbelanja.
  • Pintar-pintarlah menawar!
  •  Rebut hati pedagangnya! Eits..ini tidak bukan bertujuan yang aneh-aneh. Tujuannya hanya satu: Mendapatkan harga miring dari sang pedagangnya. Caranya banyak kok. Dari menjadi pelanggan tetap, sering-sering ajak ngobrol, atau bagaimanapun cara Sobat.
  • Perhitungkan juga lokasi. Peribahasa lain ladang, lain belalang juga berlaku disini. Setiap tempat belanja, pasti menawarkan harga yang yang berbeda dan berusaha untuk menjadi yang termurah. Jadi, kalau bisa, tiap selang berapa waktu, tak salah bukan jika berganti tempat belanja.
  • Jangan mudah terbujuk tawaran gila-gilaan dari pedagang. Survei dulu ke pedagang lainnya dan liat juga kondisi barangnya.
  • Lihatlah kondisi fisik barang yang Sobat beli. Ini sangat penting karena sekarang banyak pedagang-pedagang nakal yang menghalalkan segala cara agar barang dagangannya laku. Entah itu diberi formalin, boraks, pewarna tekstil, atau bahan pengawet non-pangan lainnya. Misalkan ikan. Pilihlah yang segar, tidak pucat, masih berbau amis. Jika daging sapi, belilah daging yang digantung supaya Sobat mengetahui daging tersebut gelonggongan atau tidak.
  • Jika telah memenuhi semua kebutuhan Sobat, segeralah pulang karena bisa jadi, Sobat tergoda untuk membeli barang-barang yang lain yang sebetulnya tidak penting. Berbelanja barang kini tak melulu harus dilakukan dengan cara mengunjungi langsung toko yang menjual barang yang hendak dibeli. Dengan adanya internet, konsumen sekarang bisa berbelanja secara online tanpa harus repot menghabiskan waktu dan tenaga untuk datang ke pusat perbelanjaan. Tren belanja online pun kian hari kian populer seiring dengan semakin banyaknya orang yang melek internet. Tetapi sayangnya tren ini dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang berusaha mengeruk keuntungan secara ilegal, yakni dengan menipu. Konsumen yang tidak waspada bisa dengan mudah menjadi korban penipu berkedok toko online. Agar tidak tertipu oleh toko online abal-abal, simak cara menghindari penipuan toko online berikut ini:
  •  Cari tahu identitas penjual Identitas penjual mutlak diketahui oleh calon pembeli agar tercipta rasa saling percaya antara pembeli dan penjual. Cari tahu alamat lengkap penjual, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan jika perlu, mintalah fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, lacaklah testimoni pembeli lain yang pernah bertransaksi dengannya. Semakin banyak testimoni bagus, maka toko online itu makin bisa dipercaya.
  •   Waspadai harga promo Toko online palsu sering menjebak konsumen dengan cara menawarkan harga yang teramat murah, jauh di bawah harga pasaran dengan dalih promosi.Harga produk yang terlalu murah patut dicurigai, apalagi bila yang mengeluarkan promosi adalah toko yang tak memiliki rekam jejak yang jelas.
  • Ajak ketemuan Facebook penipuan 250×145 CiriCara: Cara Agar Tidak Tertipu Toko Online Palsu Selain membayar lewat transfer, transaksi dengan toko online bisa dilakukan dengan cara Cash of Delivery (COD) atau membayar saat barang sudah ada di tangan. Apabila kamu tinggal sekota dengan toko online itu, coba ajak ketemuan setelah kamu selesai memilih barang yang akan dibeli. Bila penjual menolak dengan ribuan dalih, maka segera tinggalkan lapak dagangannya.
  • Kenali produk Pastikan produk yang dijual asli dan memiliki garansi. Mintalah kepastian dan jaminan soal informasi produk. Misalnya, Anda bisa meminta jaminan kalau produk tidak asli maka bisa dikembalikan saat itu juga. Cek kelengkapan yang ditawarkan penjual. Pastikan pula foto yang dipasang di situs adalah foto asli produk, bukan foto yang dicomot dari situs lain.
  • Kenali situs Apabila kamu hendak membeli barang lewat online di situs semacam Kaskus atau Toko Bagus, maka yang harus kamu selidiki adalah penjualnya. Namun jika penjual punya toko online sendiri, cek kevalidan situs tersebut. Toko online yang terpercaya menggunakan domain berbayar, bukan domain gratisan seperti .blogspot, .wordpress, .co.cc, dan lain-lain. Selain itu, situs toko online yang terpercaya biasanya dapat ditemukan di halaman pertama mesin pencari Google karena kerap dikunjungi. Namun yang paling sering ditemukan adalah penipu yang mengandalkan Facebook untuk menawarkan dagangannya. Kembali ke cara 1-4 di atas jika tertarik dengan toko online di Facebook.
  • Pastikan komputer anda bersih dan terlindungi. Maksudnya bersih dari virus atau aplikasi lain yang berbahaya, dan update antivirus. Gunakan browsher yang terpercaya misalnya google chrome, Mozilla firefox, atau lainnya. Hal ini berhubungan dengan keamanan komputer.
  • Membeli melalui e-Commerce/ toko online yang memiliki reputasi yang bagus, atau yang banyak direkomendasikan.
  •  Pahami betul produk yang ingin anda beli. Misalnya kita bisa membaca keterangan produk, bukan hanya melihat gambarnya saja.
  • Pelajari metode pembayaran maupun pengiriman, apakah memang melayani secara professional atau tidak.
  • Membandingkan harga produk dengan yang tersedia di situs lainnya. Mungkin saja ada yang lebih murah, sehingga kita lebih hemat biaya.
  • Jangan memberikan Nomor rahasia (PIN) kartu anda.
  • Belilah produk yang murah dahulu, kemudian ketika memang sudah terbukti terpercaya, maka kita bisa membeli produk lain yang lebih mahal. Hal ini untuk menghindari resiko kerugian yang besar ketika anda ditipu.
  • Periksa barang yang sudah kita beli, ketika barang sudah sampai periksalah, apakah terjadi kerusakan selama masa pengiriman.

selamat berbelanja

Tinggalkan komentar